Rabu, 16 Februari 2011

Pesona Akan Layu




Setiap kali aku memandangnya, aku selalu bersyukur kepada Tuhan. Setiap kali aku menyimaknya, aku merasa kuasa Tuhan menjejak di setiap sudut bumi, dimana caya rembulan menyentuhnya. Aku memiliki cara berinteraksi yang berbeda dengan penguasa langit.
Terkadang aku mengutuk, membantah dan berprasangka buruk, tapi aku harus jujur, aku tidak pernah bisa berdusta saat menatap cahaya rembulan. Aku tidak bisa munafik, tak terbatas semua tercurah
Aku selalu berfikir, andaikata semua kehidupan ini menyakitkan, maka di luar sana pasti ada sepotong bagian yang menyenangkan. Kemudian aku coba untuk membenak, pasti ada yang lebih indah dari sekedar menatap rembulan di langit.
Tapi aku tak tahu itu, ilmuku terbatas, pengetahuanku terbatas. Aku hanya yakin, bila tidak disini, saat ini, suatu saat nanti pasti ada yang jauh lebih mempesona dibandingkan apa yang sedang bersinar disini.
Aku yakin, ada janji Tuhan. Janji yang sangat hebat, yang nilainya berjuta kali tak terhingga dibandingkan sebuah purnama ciptaan-Nya. itulah janji menatap wajah-Nya, tanpa tabir.., tanpa pembatas...
Saat keyakinan itu tumbuh, maka sungguh, seluruh musim akan cemburu, aku tidak harus merajuk pada takdir. Sungguh seluruh pesona dunia akan layu. Aku percaya itu, maka setiap langkah akan terasa INDAH....