Minggu, 14 November 2010

Salam Dakwah & Ukhuwah




Bismillaahirrahmaanirrahiim Assalamu’alaikum wr wb.

Subhanallah, Rasulullah saw menempatkan cinta ukhuwah atau persaudaraan itu dengan bahasa kesempurnaan iman, layaknya sebuah pernikahan atau jihad di jalan Allah, takkan sempurna iman seseorang sebelum menempuh semuanya itu. Betapa berharganya sebuah persaudaraan bukan? Persaudaraan yang ikhlas karena Allah, yang terkadang untuk mencapainya teramat sulit, begitu banyak ujian dan cobaan yang mengisi ruang kehidupan ikatan ukhuwah itu.

Ihwa wa Ukhti, Selama perjalanan kehidupan yang kita lalui bersama, telah begitu banyak memberikan nilai yang amat berharga. Ketika kita saling mengenal satu sama lain, saling memahami, hingga akhirnya kita saling berkorban yang terbaik untuk saudara kita, walau itu semua belum maksimal kita lakukan. Ana pun bersyukur kepada Allah, telah dipertemukan dengan kalian semua, karena bersama kalian, ana menyadari ternyata masih banyak orang lain yang memiliki kesulitan yang lebih sulit dari yang ana hadapi.

Bagaimana setiap pertemuan kita selalu berbagi kabar dan bercerita tentang berbagai kesulitan yang dihadapi, mulai dari kesulitan ekonomi, keluarga, dakwah, dan sebagainya. Semua kita bagi bersama bukan? Dan ana akhirnya memperoleh lautan hikmah yang amat berharga dari itu semua.
My Sohib, Kalian mungkin masih ingat ketika ada saudara kita yang sedang kesulitan, bahkan untuk makan sendiri saja ia cukup kewalahan mengelolanya, yang terkadang hanya makan 2 kali bahkan sampai 1 kali sehari, pun pernah dengan hanya nasi dan garam saja. Atau ada juga saudara kita yang untuk kesana kemari dalam rangka dakwah cukup kesulitan dengan ongkos yang lumayan menguras kantong, padahal kita tahu kondisi ekonominya cukup pas-pasan, tapi ia tidak menyerah begitu saja, selalu ada jalan ketika kita menolong agama Allah ini. Dan kita mungkin masih ingat pula dengan saudara kita yang sedang diuji dalam biduk rumah tangganya. Semua itu adalah ujian dalam kehidupan, dan ujian pula untuk persaudaraan ini. Walaupun dalam kenyataannya, tidak semuanya bisa kita selesaikan sendiri.

Saudaraku.., Ana masih ingat ketika kita berbagi tentang adik-adik binaan kita. Dari satu halaqoh ke halaqoh yang lain, penuh masalah dan berbagai pernik yang melingkupinya lalu kita merancang sebuah acara khusus untuk menambah tsaqofah mereka atau kadang kita saling memberikan solusi atas persoalan mereka. Ada pula saat-saat di mana kita harus rela dengan lapang dada menerima uzur saudara kita, atau terkadang kita harus bolak-balik mengganti hari pertemuan kita dikarenakan jadwal yang tidak sesuai dan berubah setiap pekannya. Ana kalau mengingat hal itu sering tersenyum sendiri, karena biasanya kita sering tidak memiliki pulsa untuk memberi kabar, dan ana harus mengejar waktu sebelum pukul tujuh pagi untuk menghubungi kalian  karena biaya telpon saat itu lebih murah. Ah, kalau diingat-ingat, ternyata berbagai masalah di dalam dakwah ini tidak ada yang membuat kita sedih, justru yang ada hanyalah keindahan karena masalah dakwah ini telah mendewasakan kita. Are you agree with me?

Beginilah jalan dakwah mengajarkan kita, mengajarkan keikhlasan, tekad yang kuat dan mengajarkan berbagai hal yang semestinya membuat kita semakin dekat kepada Allah swt. Bukan malah sebaliknya, menjauh dari jalan ini, karena hanya orang-orang yang lemah saja yang tidak sanggup menempuhnya. So, apakah kita orang yang lemah? Nope.Oleh karena itu, semaksimal mungkin kita kembangkan potensi diri kita untuk suatu saat kita berikan sebagai kontribusi kita terhadap diin islam ini. Sekecil apapun kontribusi yang diberikan, insyaAllah akan bernilai besar di mata Allah jika keikhlasan di atas itu semua.
Ukhti yang ana cintai karena Allah,Mungkin selama perjalanan hidup kita, banyak salah dan khilaf yang ana lakukan terhadap antuna, pun banyak hal yang mungkin belum bisa ana bantu, namun kapan saja antuna membutuhkan ana, insyaAllah kita tetap bisa menyelesaikannya. Just call me, ok.
Akhirul kalam, atas semua hal yang telah kita alami bersama, kita jadikan pelajaran dalam hidup kita, kelak suatu saat, kita bercerita kepada anak dan cucu kita tentang indahnya ukhuwah yang pernah terjalin dan memberikan mereka pelajaran tentang banyak hal dalam hidup. Setelah ini, mari kita tingkatkan kualitas diri kita dihadapan Allah, dan jangan pernah menyerah atau lelah dalam dakwah ini, hingga kelelahan lelah mengejar kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar