Seorang murid dengan
karakter yang cemerlang akan selalu datang dari tempat yang cemerlang.
Sesederhana apapun tempatnya, tapi
menghadirkan proses pendidikan yang baik dari para pendidik yang tulus dan
berdedikasi tinggi.
Sebaliknya murid dengan
karakter yang cemerlang tidak akan pernah dilahirkan dari sekolah-sekolah
dengan gedung megah, tapi di penuhi dengan tenaga pendidik yang rakus dengan
uang. Hingga urusan jalan-jalan, dan pas foto jadi ajang bisnis. Nilai-nilai
dijajah dengan murahnya. Bahkan di pasang tarif layaknya mainan anak-anak di
pasar.
Haiii teman-teman.
Menyenangkan menyapa semua. Kembali
bersua. Semoga dengan energi tak
terbilang.
Saya sudah lama tak
menulis. Terakhir menulis mungkin sekitar 2 tahun yang lalu. Namun belakangan
ada sesuatu yang merisaukan hati. Sesuatu yang membuat cemas, macam di
pukul-pukul pelepah daun kelapa. Tuk..tuk..tuk,
atau macam menyeberang sungai, persis di tengah sungai perahunya bocor.
Kembali ke seberang cadas tak kan sempat, memaksa terus pastilah tenggelam.
Sehingga semangat menulisku kembali muncul. Setidaknya dengan menulis aku bisa
berbagi dengan semua.
Apa pasal ?? ahh..,
kalian tahulah saya tidak cemas karena
belakangan ini melihat profil seseorang
di aplikasi line. Ada yang cantik,
berkerudung lembut, berwajah cerdas serta shaleha sekali nampaknya. Belakangan
menyenangkan chatting dengannya.. (hahaha
gagal focus ini kayaknya)
Aahh.., tentu kalian
juga tahulah saya tak cemaskan soal harta benda, tidak cemas meski bersandal
jepit butut, kemana-mana naik angkutan umum, bertahun-tahun ngontrak, makan di
warung pinggiran. Insya Allah tidak cemas soal itu. Karena itu Cuma sebuah
pilihan, besok lusa kalau kalian memilih kaya semoga itu diimbangi dengan kaya
di hati, kaya di tabiat dan kaya di perangai.
Ok, ini saatnya serius
!!!
Teman-teman, yang saya
cemaskan adalah hal-hal yang terjadinya di sekitar. Apakah kejujuran dan
integritas hari ini tak ada harganya lagi?? Padahal, makin hari peran guru,
dosen (para pendidik) sangatlah penting. Saya yakin betul kekuatan para
pendidik sebagai pengubah arah bangsa ini.
Pada para pendidiklah kita titipkan persiapan masa depan republik ini.
Di sekolah-sekolah, di universitas-universitas, di institusi pendidikan itu
adalah wajah masa depan kita. Masa depan negeri ini.
Namun kita melihat realita
hari ini, muncul banyak masalah disitu. Ada oknum yang bermasalah. Mulai dari masalah kualitas sampai pada masalah moralitas. Sering kali sebuah insitusi
pendidikan sibuk melakukan pembangunan fisik, tanpa di barengi dengan
pembangunan mental yang memadai.
Kawan, Padahal ini yang
harus digaribawahi bahwa seorang murid dengan karakter yang cemerlang akan
selalu datang dari tempat yang cemerlang. Sesederhana apapun tempatnya. Meskipun dengan atap rumbia,
dinding pelupu dan lantai tanah tapi menghadirkan proses pendidikan yang baik
dari para pendidik yang tulus dan berdedikasi tinggi. Insya Allah harapan ada
disitu.
Sebaliknya murid dengan
karakter yang cemerlang tidak akan pernah dilahirkan dari sekolah-sekolah
dengan gedung megah, tapi di penuhi dengan tegana pendidik yang rakus dengan
uang. Hingga urusan jalan-jalan, dan pas foto jadi ajang bisnis. Nilai-nilai
dijajah dengan murahnya. Bahkan di pasang tarif layaknya mainan anak-anak di
pasar.
Kalau sebuah institusi
pendidikan dibangun hanya untuk mengantisipasi peluang pasar, orientasi bisnis, yaitu hanya sekedar menjajakan ijazah.
Maka kacau sudah.
Naah.., kemudian siapa
yang harus disalahkan??
Ingatlah kawan,
kebobrokan itu terjadi bukan hanya karena orang jahat yang semakin banyak. Tapi
juga disebabkan karena ada orang baik yang lebih memilih diam dan mendiamkan.
Ada orang yang seharusnya mampu mencegah itu dan mengambil tindakan nyata. Tapi
mereka lebih memilih diam, menutup mata, telinga dan hati mereka. Lebih memlih
tidur nyenyak di bilik masing-masing.
Inilah raelita yang
ada. Lantas apa yang harus dilakukan?? Kalau kita mampu merubah itu, dan
kebetulan kita berada dekat dengan dunia pendidikan. Maka jangan memilih diam.
Jika mampu merubah dengan tindakan. Lakukakan. Jika tidak mulailah dari diri
sendiri untuk berdedikasi.